MAMPIR PAK MAMPIR BU
warga dengan semangat mengajak para pengguna jalan yang lewat untuk singgah di tempat yang telah disediakan. Makanan gratis, nasi ketupat. Pertanda hari raya lebaran telah usai. Dan saatnya untuk "mengaku lepat" mengakui semua keslahan agar saling dimaafkan
Setiap mobil atau[aun kendaraan yang lewat berusaha dihentikan agar mau singgah sebentar untuk makan GRATIS. Adakah daerah lain memiliki adat seperti ini? Semangat berbagi?
Tempat sepeda telah disiapkan. Untuk para pengunjung yang rela singgah menikmati hidangan. Walau panas, tetap bersemangat mengajak siapa pun yang lewat. Untuk mencicipi kanan ketupat.
ANTRI
Bukan antri makan, tetapi antri masuk ke tempat berkumpulnya para warga yang bersedekah nasi kupat. Beberapa keluarga bergotong royong untuk mengadakan perayaan hari raua kupat.
PUNYA GAWE
Punya hajat. Persis seperti itu. Ada penerima tamu, pelayan, juru masak, dsb. Yang berbeda adalah tidak pernah ada hajatan yang berpromosi untuk singgah makan gratis.
Mereka pun "gayeng" bercengkerama menikmati hidangan. Menikmati kebersamaan. Menikmati cerianya bersedekah bersama tetangga.
HIBURAN GRATIS. Tidak ada yang minta dibayar kecuali sewa sound dan terob. Bahkan sewa terob pun diskon karena digunakan untuk peringatan hari raya kupatan.
Pelayan ku[patan dengan semangat melayani tamu yang tidak dikenalnya. Senyum ceria karena ada tamu yang datang. Semakin laris makanannya semakin ceria para petugas dan kelompoknya.
Bertamu bak acara hajatan. Disilan duduk, diajak cerita diberi makan minum gratis. Indahnya hari raya kupatan
BERBEDA
Apanya yang berbeda? cara penyajian dan makanan. Makanan disajikan dalam bungkus daun atau kertas minyak. Sedikit. tapi berasa.
Peristiwa ini tak akan terjadi dlam acara lain. Hanya dalam hari raya kupatan
Wabub Tulungagung Bapak Maryoto Bhirowo, ikut hadir berkeliling memeriahkan hari raya kupatan yang dilaksanakan di Kecamatan Boyolangu